Tengah Zaman Plastik Anyaman Bambu Hampir Punah






Bambu merupakan salah satu tanaman tropis yang banyak ditemukan di Indonesia. Tanaman sejenis rumput yang memiliki batang beruas-ruas yang kuat dan tinggi ini memiliki fungsi penting dalam tiga kebutuhan pokok manusia. Bambu dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai keperluan sandang, pangan, dan papan.

Dalam pangan, bambu muda (rebung) bisa digunakan sebagai bahan dasar sayur yang lezat. Bambu juga bisa dimanfaatkan dalam pembuatan rumah hunian, sehingga mampu menunjang kehidupan manusia dari segi papan. Selain itu, bambu pun dapat diolah (dengan menganyam) menjadi beraneka wadah, hiasan, dan aneka kebutuhan sandang yang lainnya.
Hasil anyaman dari bambu tidak sekadar memiliki fungsi praktis, tapi juga fungsi estetis. Kerajinan anyaman yang dihasilkan pun bukan sekadar barang, tapi juga mampu menjadi pemanis mata yang bernilai seni dan indah.

Salah satu daerah yang mengembangkan kerajinan anyaman bambu adalah Sukabumi. Kerajinan anyaman bambu yang dihasilkan para perajin asal Sukabumi memiliki kekhasan tersendiri. Anyaman bambu yang dihasilkan dari daerah ini terkenal kuat karena dibuat rangkap dan melintang. Selain itu, anyaman bambu yang dibuat pun tidak melupakan fungsi estetika.

Bambu yang digunakan sebagai bahan baku anyaman didapatkan para perajin dari pasar lokal. Biasanya, mereka membeli dalam wujud yang sudah siap anyam. Tapi jika persediaan sedang kosong, para perajin membeli bambu dalam wujud masih batangan lalu memprosesnya hingga menjadi anyaman yang bernilai jual tinggi.

Hasil anyaman bambu yang dihasilkan para perajin di sini berupa berbagai produk rumah tangga, seperti dudukan lampu, nampan, dan berbagai wadah lainnya yang mampu menunjang kegiatan rumah tangga.

Membuat anyaman bambu bukanlah mata pencarian utama. Sehari-hari, mereka berprofesi sebagai petani perkebunan. Tapi, karena anyaman yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus sehingga bernilai jual, mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari anyaman bambu yang dibuat. Harga kerajinan anyaman bambu Sukabumi sangat bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah – tergantung besar-kecil ukuran dan tingkat kesulitan pembuatan.

Di tengah serbuan benda-benda plastik yang harganya lebih murah, kerajinan anyaman bambu Sukabumi mampu bertahan dan memiliki pembeli setia. Namun demikian, diperlukan bantuan dari berbagai pihak agar kerajinan anyaman bambu dapat terus bertahan dan berkembang. Selain merupakan hasil kerajinan tradisional masyarakat Indonesia, dibanding benda-benda plastik, anyaman bambu sangat ramah lingkungan. [AhmadIbo/IndonesiaKaya]

0 Response to "Tengah Zaman Plastik Anyaman Bambu Hampir Punah"

Post a Comment